Sebagaimana bahasa Indonesia, dalam bahasa Inggris juga ada banyak aksen. Dan berdasarkan persebaran regional atau negaranya, aksen bahasa Inggris nya pun berbeda-beda. Bahkan aksen ini pun bisa mempengaruhi kosakata atau vocab dari negara tersebut.
Secara umum aksen bahasa Inggris yang ada di sekolah maupun di Kampung Inggris Pare adalah aksen American karena sifatnya lebih umum. Meski begitu ada juga lembaga kursusan yang secara khusus menggunakan aksen British atau aksen lainnya.
Nah sebenarnya, ada berapa sih aksen untuk mengucapkan bahasa Inggris ini? Bagi kalian yang sudah menguasai speaking dan ingin mulai mengenal aksen agar speaking jadi lebih baik, yuk kenalan dengan beberapa aksen bahasa Inggris yang paling populer.
Ragam Aksen Bahasa Inggris Paling Populer
Setidaknya ada 6 aksen yang paling populer untuk mengucapkan kalimat dalam bahasa Inggris. Berikut ini adalah detail penjelasan dari 6 aksen yang berbeda tersebut:
- American
Aksen paling populer yang pertama adalah American Accent. Seperti pada penjelasan sebelumnya, American Accent memang paling umum prakteknya di dunia pendidikan yang ada di Indonesia.
Pasalnya aksen ini adalah aksen yang paling sederhana cara pengucapannya dan lebih mudah dari pada beberapa aksen lainnya. American Accent biasanya memiliki ciri-ciri pengucapan huruf R yang cukup jelas dan tiap pengucapan kata satu dengan lainnya dominan saling sambung.
Baca juga: Mau Kerja Butuh Skill Bahasa Inggris?
Pada tes bahasa Inggris seperti TOEFL atau TOEIC pun aksen yang dipakai adalah American Accent karena lebih umum dan lebih mudah. Tak hanya itu, aksen ini juga lebih sering muncul pada acara TV atau film, hingga dalam dunia musik.
- British
Aksen kedua yang tidak kalah populer dengan American Accent adalah British Accent. Pada dasarnya lafal pengucapan kata pada British Accent terdengar jauh lebih jelas dari American. Hanya saja karena kebiasaan umum masyarakat yang menggunakan American, sehingga banyak orang beranggapan British Accent punya pelafalan yang lebih sulit.
Di lingkungan native speaker, British Accent akan sangat mudah dikenali karena dialeknya terbilang cukup kental. Salah satu contohnya adalah cara pengucapan huruf R yang seperti tidak ada, contohnya pada kata “water” menjadi “wotah”.
Tentunya hal ini sangat berbeda dengan American Accent. British Accent memang umumnya digunakan oleh penduduk U.K atau United Kingdom. Namun perlu kamu tahu bahwa British Accent masih punya beberapa bagian accent yang berbeda sesuai dengan regional masyarakat yang mengucapkannya.
Inilah yang menjadikan British Accent dianggap lebih kompleks dan lebih sulit dari American Accent.
- Australian
Selanjutnya ada aksen Australian yang seperti namanya, aksen ini adalah aksen dari orang-orang Australia. Aksen ini pun punya turunan sebagaimana British. Secara umum aksen australian ini terbagi menjadi 3 aksen, yaitu:
- General Australian
- Broad Australian
- Cultivated Australian
Aksen Australian sedikit lebih unik dari American dan British. Pasalnya pada beberapa kosakata terkadang native speaker Australian mengucapkannya dengan singkatan, contoh pada kata “afternoon” pengucapannya menjadi “arvo”.
Namun terkadang pengucapan kata pada Australian Accent ini punya persamaan antara kata satu dengan lainnya, hal ini yang sering membuat non-native jadi kebingungan saat memahami maksud lawan bicara.
- Irish
Kemudian ada Irish Accent atau Hiberno English. Native speaker dari aksen ini adalah orang-orang Irlandia. Keunikan pada aksen ini ada pada penggunaan kalimat dalam komunikasi. Native speakernya lebih sering menggunakan frasa atau idiom untuk berkomunikasi. Tentunya hal ini berbeda dengan aksen bahasa Inggris lainnya.
Selain itu, pelafalan kosakata untuk aksen ini juga punya sedikit keunikan pada pengucapan huruf G di akhir kalimat yang cenderung hilang. Contoh pengucapannya adalah seperti “smoking” namun pengucapannya menjadi “smokin”.
Baca juga: Speaking atau Grammar Dulu Untuk Pemula
- New Zealand English
Beralih dari Australian Accent, kali ini ada New Zealand English yang seringkali terdengar agak mirip dengan aksen Australian. Meski begitu antara Australian dan New Zealand English memiliki perbedaan yang cukup signifikan dalam hal pengucapan huruf vokal maupun konsonan.
Pada dasarnya aksen bahasa Inggris yang berbeda-beda ini bisa dipengaruhi karena kebiasaan atau budaya yang ada pada setiap regional native tersebut. Perbedaan paling mencolok pada tiap aksen tersebut adalah meliputi intonasi pengucapan, pengucapan huruf-huruf atau kosa kata tertentu, hingga perbedaan pada vocab.
